18.5.11

Yahudi bukan Israel dan Yahudi bukan Zionis!

DI INDONESIA, seperti di banyak negara lain, Yahudi, Israel dan Zionisme seringkali dicampur-adukkan. Kesalahan ini diduplikasi dan dimultiplikasi begitu saja. Padahal kenyataannya tidak sesederhana itu. Yahudi bukanlah Israel, apalagi Zionisme. Yahudi adalah bangsa dan agama, sementara Israel adalah sebuah negara.


Bahwa Israel adalah negara impian Zionisme yang didirikan oleh dan untuk orang-orang Yahudi, iya. Tapi tidak semua orang Yahudi setuju dengan ide zionisme dan mendukung pendirian negara Israel. Yang jelas, Yahudi bukan negara Israel yang kejam itu.


"Kemenangan Zionis dalam mendirikan negara Israel, banyak ditentang oleh orang-orang Yahudi modern, karena menyimpan banyak masalah dalam maksud dan tujuan," tulis Alan R Taylor, seorang pakar Timur Tengah di Journal of Palestine Studies. Untuk itu, menurut Alan dalam artikelnya yang berjudul "Zionism and Jewish History" harus dibedakan dan diperiksa kembali akar sejarah negara Israel dan latar belakang sejarah kehidupan masyarakat Yahudi Modern.

Jika Anda sering googling tentang Yahudi dan Israel, Anda pasti pernah mendengar situs jewsagainstzionism.com dan jewsnotzionists.org. Kedua situs tersebut merupakan wujud dari keseriusan banyak orang Yahudi atau komunitas pecinta Yahudi untuk mengatakan pada dunia bahwa Yahudi bukan Israel, dan Yahudi bukan Zionis.

Stigma negatif tentang Yahudi sangat kental di negeri ini. Umpatan "Yahudi lu!" sering kita dengar sehari-hari, maknanya kurang lebih sama kejinya dengan umpatan "PKI lu!". Repotnya lagi, di Indonesia, tidak ada yang kosa-kata yang membedakan antara Yahudi sebagai suku-bangsa dan Yahudi sebagai agama. Jadi, tidak jelas, apakah agamanya yang dihina ataukah sukunya. Sementara dalam bahasa Inggris, dibedakan antara Jew, Jewish dan Judaism. 

Gus Dur pun tak luput dari cap "Yahudi". Sebelum Gus Dur wafat, jika Anda mengetik kata kunci "Gus Dur" pada mesin pencari Google, Anda akan menemukan banyak entry Gus Dur dan Yahudi. Tentu saja, kata Yahudi disini berkonotasi buruk. 

Sastrawan dan budayawan Umar Kayam, pernah menulis novel "Jalan Menikung" sebagai lanjutan dari novel terkenal "Para Priyayi". Di "Jalan Menikung", Kayam menceritakan manusia Indonesia yang berjumpa dan memadu kasih dengan anak Yahudi. Dikisahkan juga ketakutan luar biasa keluarga Eko, ketika pertama kali mendengar; Eko akan menikahi Claire Levin, seorang gadis cantik dari kelurga Yahudi totok. Kayam bertutur tentang Yahudi di Amerika secara manusiawi. 

Namun stigma itu tidak gampang luntur. Di benak banyak orang Indonesia, Yahudi itu jahat dan seringkali dihubung-hubungkan dengan konspirasi Israel yang luar biasa, yang konon menguasai dunia. 

Darimana akar kebencian orang Indonesia terhadap Yahudi sebegitu kuat? Bukankah jika menilik sejarah, orang Indonesia lebih pantas membenci Belanda dan Jepang yang pernah menjadi penjajah di bumi pertiwi?
Dari folklor, kita pernah mendengar kisah seorang Yahudi bernama Judas di Surabaya. Judas orang yang suka bicara dan ngomel. Warga di sana tidak suka dengan omelan Judas. Namanya kemudian diabadikan masyarakat untuk menyebut orang yang suka ngomel "Judes." 

Tentu kisah ini tidak cukup beralasan untuk membenci Yahudi. Tapi kita masih mendapati propaganda-propaganda anti-Yahudi, melalui selebaran-selebaran sampai khutbah Jumat. Sering dibacakan "lan tardlo 'anka-l-yahuudu wa laa-n-nashara hatta tattabi'a millatahum yang kurang-lebih artinya" "tidak akan pernah suka ummat Yahudi dan umat Kristiani kepadamu, sampai kau ikuti agama mereka”.

Indonesia, sebagai negara yang merdeka, mendapat pengakuan kedaulatan pertama-tama dari negara-negara Liga Arab. Ketika itu, hubungan Dunia Arab masih sangat panas dengan negara baru Israel. Konon, sebagai sebagai imbalan kepada negara-negara Arab, Indonesia tidak boleh mengakui keberadaan Israel secara de jure. Hingga kini, Indonesia dan Israel tidak punya hubungan diplomatik. Sementara negara-negara Arab sudah. Petenis Yayuk Basuki, pernah merasakan akibatnya: tidak bisa main di Jerussalem Open. 

Penolakan terhadap hubungan dengan Israel, dikuatkan dengan landasan normatif "Kemerdekaan adalah hak segala bagsa. Oleh sebab itu, maka penjajahan di atas bumi harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan" yang tertera pada Preambule UUD 1945. Bagi kita dan diamini awam kemudian, Israel adalah penjajah Palestina. 

Presiden Gus Dur, pernah mewacanakan pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel. Reaksi publik sangat keras, penolakan besar-besaran dimana-mana. Padahal, Gus Dur hanya berusaha membuka beberapa kanal hubungan perdagangan saja, bukan hubungan diplomatik sesungguhnya. 

Selamat memperingati dan merayakan Hari Ulang Tahun (Kemerdekaan?), Israel.

Tulisan ini pernah dipublikasikan di Rakyat Merdeka Online, Sabtu, 14 Mei 2011

18 komentar:

  1. waduh kebodohan dan pembodohan apa lagi nih yang sedang disebar Yahudi/israel dan budak-budaknya......

    HAI buka mata dan melek sejarah donk.... Sudah jelas PADA AWALNYA NEGARA ISRAEL TIDAK ADA SAMA SEKALI, kemudian baru ada sejak tahun 40an dengan cara MENGUSIR/MEMBANTAI penduduk pribumi (PALESTINA).... agenda ini sudah tersusun sangat rapih oleh budak-budak Yahudi (orang-orang KRISTEN TOLOL DAN IDIOT EROPA/AMERIKA) yang bersekutu dalam organisasi ZIONISME, untuk mendirikan negara israel YANG DITUJUKAN UNTUK NEGARA RESMI YAHUDI, YANG KEMUDIAN DIKEMBANGKAN MENJADI PENCIPTAAN KHAYALAN RUMAH TUHAN YANG BERNAMA BAIT SALOMON.....

    kemudian tahun 60an diperluas lagi negara terkutuk itu setelah perang Arab vs Israel....

    ARTINYA : ISRAEL/YAHUDI/ZIONISME yah sama saja... jika dikatakan berbeda ITU SALAH BESAR, karena PENDUDUK YAHUDI yang menempati Israel SEMUANYA PENDUDUK YAHUDI IMIGRAN DARI BERBAGAI NEGARA EROPA, AMERIKA DAN AFRIKA, hanya sebagian kecil YAHUDI keturunan Arab....

    MAKA AMAT SANGAT TOLOL BIN GOBLOK BIN IDIOT ORANG-ORANG KRISTEN YANG MENDUKUNG KEMERDEKAAN ISRAEL.... ARTINYA MEREKA MENDUKUNG PEMBANTAIAN DAN PENGUSIRAN JUTAAN PENDUDUK PRIBUMI PALESTINA PADA TAHUN 40AN OLEH ZIONISME/ISRAEL/YAHUDI....

    HAI KRISTEN TOLOL, DI MANA IMAN KALIAN YANG MENGHORMATI YESUS????? BANYAK SAUDARA2 KALIAN (KRISTEN) DI PALESTINA YANG DIBANTAI OLEH YAHUDI.... KENAPA KALIAN AMAT SANGAT TOLOL MENDUKUNG ISRAEL?????

    TERKUTUKLAH KAUM PEMBANTAI DAN PENYIKSA NABI ISA, DAN TERKUTUKLAH PARA BUDAK-BUDAK YANG MENDUKUNGNYA....

    SAMPAI KAPANPUN INDONESIA TIDAK AKAN PERNAH MENGAKUI KEBERADAAN ISRAEL SEBAGAI NEGARA, DAN TIDAK AKAN PERNAH MENGAKUI YAHUDI SEBAGAI AGAMA RESMI.....

    HAI KALIAN CARILAH UANG DENGAN CARA HALAL DAN KERINGAT SENDIRI, JANGAN MENJADI JONGOS/BUDAK ISRAEL YANG SOK MAU MEMBELA KEBENGISAN ISRAEL... PIKIRKANLAH HAI KAUM JONGOS/BUDAK....

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Rofiudin yang pintar dan baik, saya tidak mendukung kekejaman apa pun, juga kekejaman pikiran anda. Apakah anda mau membunuh setiap orang Yahudi di muka bumi ini?

    Saya sangat tau kekejaman Israel sbg negara-bangsa. Dan entah kenapa, dari nada komentar anda, saya jadi sangat yakin kalau buku yang anda baca sangat dangkal, -maaf. Saya tiba-tiba sangat yakin, anda adalah salah-satu korban propaganda anti Yahudi yang tersebar dimana-mana. Buku yang sangat baik untuk anda baca mengenai kejahatan pembentukan negara Israel adalah buku Illan Pape, judulnya 'The Ethnic Cleansing of Palestine'. Semoga, dari buku itu, anda bisa bicara dengan lebih banyak data dan fakta, ketimbang membabi buta dengan caci maki :) kalau sudah selesai baca buku itu, nanti saya kasih referensi lain.

    Saya sangat yakin, bahwa kita masih harus lebih banyak belajar, dan sebisa mungkin menjauhkan prasangka buruk. Saya, bukan pendukung Israel. Kalau anda bisa tunjukkan, di bagian mana saya mendukung Israel? Bahkan di paragraf akhir, di kata 'kemerdekaan' itu, saya kasih '?' :)Banyak kebijakan luar negeri Israel yang wajib kita tentang dan kritisi.

    Tapi jangan lupa, Rofiudin, kawanku yang pandai, bahwa di Israel juga hidup minoritas Arab. Dan di Iran, negara yang dipimpin oleh Ahmadinejad itu, warga Yahudi bisa hidup berdampingan dengan yang lain. Tidak ada kebencian. Semoga Tuhan menjauhkan kita semua dari kebencian.

    BalasHapus
  4. SUBHANALLOH AKHI ROFIUDDIN.. ALLOOOOHHU AKBAARRRR...!!!!!
    eh, numpang lewat. kalo gak salah salah satu Istri Nabi ada yang bernama Sophia..kalo gak salah orang Israel.

    BalasHapus
  5. Penolakan terhadap hubungan dengan Israel, dikuatkan dengan landasan normatif "Kemerdekaan adalah hak segala bagsa. Oleh sebab itu, maka penjajahan di atas bumi harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan" yang tertera pada Preambule UUD 1945. Bagi kita dan diamini awam kemudian, Israel adalah penjajah Palestina.

    Ini lucu bagi saya. Karena Indonesia tidak konsisten memegang prisnsip ini. Buktinya, Sukarno mempropagandakan "gayang malasia", Pencablokan Papua Barat, dan suharto melancarkan Infasi ke Timur leste.

    Halla, yang benar saja.

    BalasHapus
  6. Selamat memperingati dan merayakan Hari Ulang Tahun (Kemerdekaan?), Israel.

    U rock, ban!

    BalasHapus
  7. Apakah anda mau membunuh setiap orang Yahudi di muka bumi ini? <<<<<< Ya, jika saya masih hidup ketika batu dan pohon berbicara, niscaya saya juga akan membunuh semua YAHUDI itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayang, anda tidak mau menunjukkan identitas anda...

      Hapus
  8. Maksud komen diatas adalah;
    dalam ajaran Islam, pada akhir zaman (ditandai dengan batu dan pohon berbicara) akan terjadinya perang besar dan terakhir. Perang ini dibagi menjadi dua, yaitu pengikut dadjal dan pengikut imam Mahdi. Pengikut dadjal terdiri dari golongan kafir dan kaum munafik. Kaum munafik sendiri terdiri dari orang muslim yang tidak sungguh-sungguh beriman dan ketika itu dia berpihak pada dadjal.
    Pada fase pertama perang, pasukan dadjal berhasil mengumpulkan kekuatan dan menyudutkan kaum muslim, hingga datangnya Imam Mahdi. Pada saat itulah seluruh semesta akan berpihak kepada kaum ini (Imam Mahdi). Disitulah pohon dan batu berbicara untuk membela pasukan Imam Mahdi.
    Well, yang namanya perang ya musuh pasti wajib dibunuh. In case, itu adalah perang terakhir.
    Tapi perang tersebut belum muncul, sehingga tidak ada yang namanya kewajiban dan tidak diperkenankan untuk membunuh!
    Jadi maksud komentar diatas, beliau tidak bermaksud membunuh.
    Anyway, saya masih abu-abu untuk mengatakan bahwa tidak semua Israel zionis atau sebaliknya. Karena tidak ada yang mengetahui kebenaran hati seseorang selain Tuhan YME. Tidak peduli, apakah yang artikel anda katakan benar atau salah. Selama kerunkunan masih bisa berjalan, lebih indah jika itu tetap dijalani.
    Tidak ada manusia yang menjadi Tuhan (mengetahui kebenaran mutlak) dan tidaklah pula Tuhan menyerupai manusia.

    BalasHapus
  9. haha...kalau dianalogikan sama kayak kondisi muslim yang ada di belahan eropa dan amerika. tidak sedikit mereka dicap sebagai teroris hanya karena menegakkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari. dan justru di negara pelopor kebebasan itulah muslimin yang minoritas secara terus menerus mengalami "pendzoliman" ketika memakai burka. bukankah itu malah melanggar hak asasi itu sendiri??.. lucu bukan?? belum lagi baru2 ini Perancis dan beberapa anggota parlemen di Uni eropa sedang menggalangkan dukungan untuk menolak penyembelihan hewan ternak secara islami. dengan dalih penyembelihan itu adalah tidak manusiawi. sungguh ioroni...

    ketika Zionis israel tidak kuasa menahan cengkramannya, dalam memengaruhi negara2 muslim justru negara tersebut dicap sebagai pelanggar HAM. mari kita lihat kasus terbaru MALI, Suriah, Iran, dan barangkali Indonesia. dengan alat legalnya bernama Densus 88, yang konon sebagai pembasmi teroris. namun kenyataannya menebar teror. Kasus Bima dan Poso buktinya. berpa banyak Kaum muslimin yang menjadi korban salah tangkap?? setelah babak belur baru dilepaskan?? apakah ini HAM yg dimaksud?

    Yahudi sangat pandai memutar balikkan keadaan. menciptakan opini sesat dengan dukungan Media2 sekuler yang sangat risih dengan syariat islam.

    Yahudi berusaha membentuk opini di masyarakat dunia dengan alasan2nya. bahwa zionis adalah kaum tersesat. dan zionis tidak didukung oleh mayoritas yahudi?..

    lebih baik kita hitung2an saja. berapa jumlah pastinya pemeluk Agama yahudi di dunia? dan berapa jumlah penduduk israel. dan berapa jumlah penduduk warga Amerika tidak termasuk Muslimnya, ditambah negara2 yg tidak menjalin diplomasi dg israel? hampir semua mengakui eksistensi Israel dg segala tindak tanduknya bukankah ini pengaruh kaum yahudi? justru mereka memiliki ikatan persaudaraan yg lebih kuat.

    jangan Lupa negara ini dijajah oleh belanda. diamana VOC sebagai kaki tangan kolonialisme merupakan bentukan dari organisasi FREEMANSORY yg menginduk pada Zionis. amat naif kalau kita malah membuka tangan untuk bekerja sama dengan ZIONIS...

    bahkan di Indonesia untuk mereka yg memiliki jenggot panjang. cuma bagaimana

    BalasHapus
  10. yang di atas yg mana? anda baca buku apa sih kok bisa ngomong panjang-lebar gak jelas gitu?
    kenapa disambung2in pelarangan burka di perancis? kenapa pula sampai poso? inget topik tulisan saya cuma soal yahudi tidak identik dengan zionisme dan israel. kalaupun anda menghitung-hitung "berapa jumlah pastinya pemeluk Agama yahudi di dunia? dan berapa jumlah penduduk israel" itu gak akan mengubah kalo ketiganya emang beda. sama halnya bahwa (katakanlah) Islam, Indonesia dan PKI itu tidak identik. hubungan satu-sama lain memang ada. memukul rata, apalagi memberi stigma, saya kira tidak adil.

    gini deh... soal muslim yg minoritas dimana pun, memang harus dibela, minoritas yg lain juga wajib dibela. tp untuk membela yg lemah dan yang benar, anda sebaiknya menjauhi teori konspirasi.

    BalasHapus
  11. saya sangat tertarik dengan ulasan anda.
    kita jalan2 ke masa lalu yuk.
    mari menjelah waktu,

    1. sejak kapan israel punya tanah?
    2. kenapa mereka tetap mau berada di palestina
    dan malah mau memperluas?
    3. kenapa mereka (israel) membatasi umat islam masuk ke mesjid al aqsa, bukankah itu mesjid yang mulia? "ini akan membawa kita ke keadaan toleransi yang anda utarakan di artikel anda [Merry Christmas, Felix Siauw...] "

    anda pasti tau banyak tentang sejarah israel sampai menulis artikel diatas. mari kita berbincang2 lewat komentar

    BalasHapus
  12. percuma yg nulis artikel ga pernah bales bantahan orang-orang

    BalasHapus
  13. Wah..wah pembodohan...LUCU.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ra ngaruh Bro.... yang penting kita istiqomah...mau berkelit atau pembenaran diri sendiri..ya begitulah mereka....kerjaanya khan memang begitu...membuat kebohongan publik, waspadalah-waspadalah

      Hapus