28.11.14

Wisnu Prasetya Utomo

RABU, 15 Juni 2011. Warung Kopi Joss di bilangan Tugu. Malam hari.

"Revolusi biasanya lahir dari secangkir kopi dan sebatang rokok. Tapi bagi saya, secangkir kopi saja cukup," ujarnya.



Ia mahasiswa Komunikasi UGM angkatan 2007, berperawakan sedang, tidak tinggi tidak kekar. Sangat umum. Tapi siapa sangka semangat dan apa yang ia perjuangkan sangat tidak umum? Ia menolak komersialisasi kampus. Ia tegas menyatakan tidak untuk pendidikan yang mahal. Dalam wadagnya yang kecil, terdapat ruh keberpihakan yang kuat terhadap mereka yang lemah. Ada semacam gumpalan idealisme yang mengeras di kepalanya. Tanpa kompromi. Wisnu Prasetya Utomo namanya.

Wisnu seorang penulis berbakat. Ia biasa menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam tulisan dengan data, logika dan argumentasi yang kuat. Tidak seperti kebanyakan mereka yang mendaku sebagai aktivis mahasiswa, agen perubahan dan bla-bla-bla.

Dan yang paling penting, Wisnu punya aksi nyata. Ia mau berteriak di bawah terik matahari mengampanyekan anti komersialisasi di UGM. Keliling fakultas dan lintas komunitas untuk berdiskusi mengenai berbagai kebijakan rektorat UGM yang berbau komersiil. Dan tentu saja, ia mengajak kawan-kawannya dan banyak orang; "Lawan!"


***

Itu potongan tulisan saya tentang Wisnu 3 tahun yang lalu. Waktu kami sama-sama masih culun. Apa yang diperjuangkannya ketika itu akhirnya berhasil, para petinggi kampusnya bertekuk-lutut di bawah kakinya.

Sekarang Wisnu sudah jadi pakar media yang tulisannya bertebaran di berbagai media massa. Ia juga mendirikan Pindai bersama Fahri Salam. Luar biasa.

Tapi selama tiga bulan terakhir, ia selalu tersandung kegagalan ketika berusaha sekuat tenaga agar tulisannya bisa dimuat di Mojok Dot Co. Terhitung sudah empat tulisan yang telah dikirimkannya ke surel redaksi mojok. Semuanya ditolak. (Ini belum menghitung beberapa tulisannya yang belum sempat dikirimkan karena ia keburu merasa tidak nakal dan tidak lucu)

Kadang-kadang saya iba melihat ikhtiarnya. Lagipula ia dekat benar-benar dekat dengan semua awak mojok. Tapi apa daya, sebagai pemimpin redaksi saya tidak boleh menayangkan tulisan hanya dengan landasan bantu teman. Saya bertanggungjawab menjaga kualitas naskah-naskah yang ditayangkan mojok. Apa boleh buat.

Beberapa teman sering bilang dengan nada bercanda, "kamu terlalu serius sih, Nu." Barangkali benar Wisnu orangnya terlalu serius.

Seminggu terakhir, entah karena angin apa, ia selalu memutar satu lagu yang sama. Everybody's changing dari Keane, band asal Inggris. Entah apa yang sedang merundung kepala dan dadanya. Di depan laptop ia terus memutar lagu itu, mau tidur ia juga mendengarkan lagu itu dari gajetnya, bahkan di kamar mandi.

Sampai sekarang, tidak ada yang tahu kenapa Wisnu mengulang-ulang everybody's changing. Mungkin itu mewakili isi hatinya. Mungkin juga semacam mantra, agar sebagai temannya saya tersihir bahwa semua orang berubah. Ia yang terlalu serius, bisa juga menjadi jenaka. Mungkin.

Kemarin malam, masih dengan tidak percaya diri ia kirim pesan via whatssapp, "Kak, barusan aku kirim tulisan. Kayaknya gak mojok banget :(("

Inilah tulisan itu. (Klik di sini untuk membaca) Walaupun di sana-sini masih terlihat jejak-jejak terlalu-seriusnya, setidaknya Wisnu sedikit demi sedikit memang berubah. Sekarang tulisannya sudah agak nakal dan lumayan lucu. Everybody's changing.

Selamat, Nu. Terima kasih banyak. Ini kado yang menyenangkan untuk perayaan tiga bulan mojok.co.

1 komentar:

  1. Betvictor, Casinos, and Gambling Sites | drmcd
    BetVictor Casino, and Gambling Sites. Play 세종특별자치 출장안마 responsibly. BetVictor Casino, and 구미 출장샵 Betvictor Casino 구리 출장샵전주 출장마사지 The #1 Gambling Site. 통영 출장안마

    BalasHapus